Al Habib Munzir Bin
Fuad Al Musawa berkata : dalam suatu riwayat disebutkan Hati hati dengan
firasat orang mu’min dan orang-orang yang shalih karena dia memandang dengan
cahaya Allah.
Maka Al Imam Abu Bakar bin Salim yang saat itu sedang duduk dngan para tamunya tiba-tiba berdiri dan keluar dengan berlari, belum pernah orang2 melihat beliau berlari, beliau keluar mengejar ibu itu dan berkata :“wahai ibu apa yang engkau bawa ?”,maka ibu itu berbalik dan berkata:“bukan apa2 wahai imam, aku hanya membawa semangkuk bubur yang ku buat semalaman untukmu, namun aku merasa malu ketika muridmu berkata bahwa di dapurmu setiap harinya dipenuhi dengan puluhan kilo beras dan puluhan ekor kambing, maka apalah artinya semangkok bubur ini yang seharusnya aku berikan kepada fuqara’ saja”,
Maka Al Imam Abu Bakar bin Salim berkata:“jazakillah khair, tidak ada hadiah yang lebih berharga dan lebihku senangi dari ini”, maka bubur itu diterima oleh beliau kemudian beliau memberi ibu itu 1000 dinar . Dinar (kepingan emas) itu diberikan kepada ibu itu untuk membalas kebaikannya yang telah memberi beliau semangkuk bubur daging. Maka Al Imam Fakhrul wujud berbalik kepada muridnya dan berkata: “wahai fulan, mengapa kalian ucapkan kata2 itu?”, murid itu berkata: “wahai imam, para fuqara’ di luar banyak sedangkan di dapur makanan sangat banyak dan ibu itu hanya membawa semangkuk bubur, dan bagaimana kita akan membawakannya kehadapanmu sedangkan engkau sedang mengajar di dalam”,
Maka Al Imam berkata: “Ibu itu membuatnya semalaman dengan ikhlas untuk memberikannya kepadaku, hal ini seperti keadaanku dihadapan Allah, yang beribadah siang dan malam namun tidak ada artinya dihadapan Allah , dan jika kalian menolak dia maka bisa jadi Allah akan menolak semua amal2ku karena telah membuat kecewa ibu itu, oleh karena itu aku keluar untuk menyambutnya karena aku juga ingin disambut oleh Allah dengan amal2ku yang tidak berarti”,seperti itulah balasan terima kasih dari Al Imam Fakhrul wujud Abu Bakr bin Salim ra, maka terlebih lagi datuk beliau Sayyidina Muhammad SAW
Subhanallah
Maka Al Imam Abu Bakar bin Salim yang saat itu sedang duduk dngan para tamunya tiba-tiba berdiri dan keluar dengan berlari, belum pernah orang2 melihat beliau berlari, beliau keluar mengejar ibu itu dan berkata :“wahai ibu apa yang engkau bawa ?”,maka ibu itu berbalik dan berkata:“bukan apa2 wahai imam, aku hanya membawa semangkuk bubur yang ku buat semalaman untukmu, namun aku merasa malu ketika muridmu berkata bahwa di dapurmu setiap harinya dipenuhi dengan puluhan kilo beras dan puluhan ekor kambing, maka apalah artinya semangkok bubur ini yang seharusnya aku berikan kepada fuqara’ saja”,
Maka Al Imam Abu Bakar bin Salim berkata:“jazakillah khair, tidak ada hadiah yang lebih berharga dan lebihku senangi dari ini”, maka bubur itu diterima oleh beliau kemudian beliau memberi ibu itu 1000 dinar . Dinar (kepingan emas) itu diberikan kepada ibu itu untuk membalas kebaikannya yang telah memberi beliau semangkuk bubur daging. Maka Al Imam Fakhrul wujud berbalik kepada muridnya dan berkata: “wahai fulan, mengapa kalian ucapkan kata2 itu?”, murid itu berkata: “wahai imam, para fuqara’ di luar banyak sedangkan di dapur makanan sangat banyak dan ibu itu hanya membawa semangkuk bubur, dan bagaimana kita akan membawakannya kehadapanmu sedangkan engkau sedang mengajar di dalam”,
Maka Al Imam berkata: “Ibu itu membuatnya semalaman dengan ikhlas untuk memberikannya kepadaku, hal ini seperti keadaanku dihadapan Allah, yang beribadah siang dan malam namun tidak ada artinya dihadapan Allah , dan jika kalian menolak dia maka bisa jadi Allah akan menolak semua amal2ku karena telah membuat kecewa ibu itu, oleh karena itu aku keluar untuk menyambutnya karena aku juga ingin disambut oleh Allah dengan amal2ku yang tidak berarti”,seperti itulah balasan terima kasih dari Al Imam Fakhrul wujud Abu Bakr bin Salim ra, maka terlebih lagi datuk beliau Sayyidina Muhammad SAW
Subhanallah
No comments:
Post a Comment